Nama dan Tugas Malaikat
Nama dan tugas Malaikat dalam agama Islam sebagai berikut.
Pertama, adalah Malaikat Jibril yang memiliki tugas untuk menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT. Pada zaman modern ini telah tak ada lagi Nabi atau Rasul. Sebab, Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir dan telah wafat ribuan tahun silam. Malaikat Jibril juga memiliki tugas selain menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT, adapun tugas yang dimaksud adalah akan meniupkan roh ke dalam janin di dalam kandungan.
Malaikat Mikail memiliki tugas untuk memberikan rezeki kepada makhluk hidup di bumi. Malaikat Mikail bertugas memberikan rezeki kepada setiap makhluk hidup di muka bumi, tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada hewan, tumbuhan dan yang lainnya.
Semuanya kemudian akan mendapatkan rezekinya masing-masing melalui Malaikat Mikail. Tak hanya dalam memberikan rezeki, atas izin Allah SWT, Malaikat Mikail juga bertugas dalam mengatur panas, hujan serta tanaman yang ada di bumi.
Malaikat Israfil dengan tugas dalam menjaga dan meniup sangkakala di hari kiamat. Sangkakala sendiri sejenis terompet yang ukurannya cukup besar. Ketika Allah SWT sudah memerintahkan kepada Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala, maka saat itu juga akan datang hari kiamat.
Pada hari kiamat tiba, seluruh makhluk hidup yang bernyawa yang ada di dunia ini akan mati. Kemudian, setelah meniup sangkakala yang pertama, Allah SWT akan menghidupkan kembali Malaikat Israfil untuk meniup kembali sangkakala. Ketika sangkakala yang kedua sudah ditiup, maka semua makhluk hidup akan dibangkitkan kembali. Pada saat itulah yang dinamakan sebagai hari kebangkitan.
Selanjutnya nama Malaikat yang wajib diimani adalah Malaikat Izrail. Tugasnya adalah mencabut nyawa seluruh makhluk hidup yang ada di dunia. Tidak ada satu makhluk pun yang kemudian akan terlewat dari takdirnya untuk meninggal dunia jika sudah waktunya.
Ketika makhluk hidup akan meninggal dunia, maka Malaikat Izrail kemudian akan mendatangi makhluk tersebut serta mencabut nyawanya. Malaikat Izrail bisa dibilang juga menjadi Malaikat yang namanya cukup dikenal diantara nama Malaikat lainnya. Malaikat Izrail sebagai Malaikat yang sangat patuh kepada perintah Allah SWT, termasuk diantaranya mencabut nyawa makhluk Allah.
Malaikat Munkar memiliki tugas menanyai orang di dalam kubur serta berbuat berbagai keburukan. Setelah nyawa manusia dicabut oleh Malaikat Izrail dan ia meninggal dunia, maka di dalam kubur, ia akan bertemu dengan Malaikat Munkar yang akan mempertanyakan keimanan serta mendatangi manusia yang kerap berbuat keburukan dalam hidupnya.
Dalam Alquran sendiri dideskripsikan, Malaikat Munkar sebagai suatu sosok menyeramkan yang membawa palu godam sebagai senjatanya. Ia kemudian akan bertanya kepada manusia dan jika sang manusia tak dapat menjawab, Malaikat Munkar kemudian akan memukul kepala manusia itu dengan menggunakan senjatanya hingga hancur.
Tak berhenti di situ, manusia kemudian akan dibangkitkan kembali dan ditanya berbagai pertanyaan yang sama. Malaikat Munkar kemudian akan memukulkan senjatanya jika manusia tak bisa menjawab. Begitu seterusnya hingga Hari Kebangkitan tiba.
Malaikat Nakir bertugas menanyakan orang di dalam kubur dalam berbuat kebaikan. Kebalikan dari Malaikat Munkar, Malaikat Nakir yang akan datang ke alam kubur serta menanyakan manusia soal kebaikannya.
Dikisahkan dalam Alquran, Malaikat Nakir kemudian akan memiliki wajah yang ramah serta menyenangkan. Diceritakan pula, jika manusia kemudian didatangi oleh Malaikat Nakir, maka orang tersebut akan masuk ke surganya Allah.
Malaikat Raqib, bertugas mencatat berbagai amal baik manusia selama ia hidup di dunia. Dikisahkan dalam Alquran, catatan amal baik ini kemudian akan dibuat oleh Malaikat Raqib yang nantinya akan menjadi penyelamat serta pertimbangan seseorang untuk masuk surga.
Malaikat Atid bertugas mencatat amalan-amalan buruk yang pernah dilakukan oleh manusia selama hidup di dunia. Kebalikan dari Malaikat Raqib, Malaikat Atid akan mencatat semua amalan buruk yang dilakukan manusia selama ia masih hidup di dunia. Keburukan serta kejahatan sekecil apa pun tak luput dari catatan Malaikat Atid.
Malaikat kesembilan yang wajib diimani adalah Malaikat Malik. Tugas Malaikat Malik adalah menjaga pintu neraka.
Hal ini sesuai dengan surat At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu serta keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia serta batu, penjaganya adalah Malaikat-Malaikat yang kasar, yang keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka serta senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Neraka adalah tempat bagi mereka yang semasa hidupnya selalu berbuat buruk serta tidak beriman kepada Allah SWT.
Malaikat Ridwan, memiliki tugas menjaga pintu surga. Dalam Alquran, surga digambarkan sebagai tempat yang indah serta merupakan hadiah bagi mereka yang selalu beriman kepada Allah SWT semasa waktu hidupnya.
Malaikat Termasuk ke dalam Makhluk Gaib
Iman kepada Malaikat Allah SWT berarti kita juga mempercayai dengan sepenuh hati bahwa kita percaya atas kebesaran Allah SWT, jika seseorang kemudian tidak percaya adanya Malaikat Allah SWT, maka orang tersebut tidak dikatakan sebagai orang yang mukmin atau beriman.
Malaikat yang diciptakan Allah SWT sudah ada sebelum manusia diciptakan. Penciptaan Malaikat juga berbeda dengan manusia, Allah SWT dalam menciptakan Malaikat berasal dari nur atau cahaya.
Dikutip dari buku Rahasia Alam Malaikat Jin serta Setan karya Umar Sulaiman, Malaikat termasuk ke dalam makhluk gaib. Artinya, mereka kemudian tidak terlihat, dan tidak bisa diraba, serta tidak bisa dirasa oleh panca indera manusia, jasad Malaikat halus serta dapat berubah-ubah. Para Malaikat juga bukan laki-laki atau perempuan. Allah SWT juga menciptakan Malaikat dalam wujud yang indah. Sebagaimana dalam firman Allah QS. Yusuf ayat 31.
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـًٔا وَءَاتَتْ كُلَّ وَٰحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ ٱخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُۥٓ أَكْبَرْنَهُۥ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَٰشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Artinya: Maka saat wanita-wanita itu melihatnya, mereka akan merasa kagum kepada (keelokan rupa)nya serta mereka akan melukai (jari) tangannya dan berkata: ‘Maha sempurnalah Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tak lain adalah Malaikat yang mulia’. (QS. Yusuf: 31).
Apa Itu Topeng Barong?
Topeng barong menggambarkan makhluk singa-anjing dalam tarian barong - WonderVerse Indonesia
Topeng Barong adalah topeng tradisional Bali yang mewakili makhluk singa-anjing baik hati. Ini digunakan dalam tarian Barong, yang merupakan drama tari popular yang menceritakan kisah pertarungan antara yang baik dan yang jahat.
Topeng Barong biasanya terbuat dari kayu atau bubur kertas dan dihiasi dengan ukiran dan lukisan yang rumit.
Topeng ini dikenakan oleh penari yang membawakan tarian Barong, yang merupakan tarian kompleks dan akrobatik yang membutuhkan banyak keterampilan serta latihan.
Tari Barong adalah atraksi wisata populer di Bali dan sering ditampilkan di pura, festival, dan acara publik lainnya.
Baca Juga: 14 Rekomendasi Wisata Bali untuk Pengalaman Tak Terlupakan
Nama dan Tugas Malaikat
Nama dan tugas Malaikat dalam agama Islam sebagai berikut.
Pertama, adalah Malaikat Jibril yang memiliki tugas untuk menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT. Pada zaman modern ini telah tak ada lagi Nabi atau Rasul. Sebab, Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir dan telah wafat ribuan tahun silam. Malaikat Jibril juga memiliki tugas selain menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT, adapun tugas yang dimaksud adalah akan meniupkan roh ke dalam janin di dalam kandungan.
Malaikat Mikail memiliki tugas untuk memberikan rezeki kepada makhluk hidup di bumi. Malaikat Mikail bertugas memberikan rezeki kepada setiap makhluk hidup di muka bumi, tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada hewan, tumbuhan dan yang lainnya.
Semuanya kemudian akan mendapatkan rezekinya masing-masing melalui Malaikat Mikail. Tak hanya dalam memberikan rezeki, atas izin Allah SWT, Malaikat Mikail juga bertugas dalam mengatur panas, hujan serta tanaman yang ada di bumi.
Malaikat Israfil dengan tugas dalam menjaga dan meniup sangkakala di hari kiamat. Sangkakala sendiri sejenis terompet yang ukurannya cukup besar. Ketika Allah SWT sudah memerintahkan kepada Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala, maka saat itu juga akan datang hari kiamat.
Pada hari kiamat tiba, seluruh makhluk hidup yang bernyawa yang ada di dunia ini akan mati. Kemudian, setelah meniup sangkakala yang pertama, Allah SWT akan menghidupkan kembali Malaikat Israfil untuk meniup kembali sangkakala. Ketika sangkakala yang kedua sudah ditiup, maka semua makhluk hidup akan dibangkitkan kembali. Pada saat itulah yang dinamakan sebagai hari kebangkitan.
Selanjutnya nama Malaikat yang wajib diimani adalah Malaikat Izrail. Tugasnya adalah mencabut nyawa seluruh makhluk hidup yang ada di dunia. Tidak ada satu makhluk pun yang kemudian akan terlewat dari takdirnya untuk meninggal dunia jika sudah waktunya.
Ketika makhluk hidup akan meninggal dunia, maka Malaikat Izrail kemudian akan mendatangi makhluk tersebut serta mencabut nyawanya. Malaikat Izrail bisa dibilang juga menjadi Malaikat yang namanya cukup dikenal diantara nama Malaikat lainnya. Malaikat Izrail sebagai Malaikat yang sangat patuh kepada perintah Allah SWT, termasuk diantaranya mencabut nyawa makhluk Allah.
Malaikat Munkar memiliki tugas menanyai orang di dalam kubur serta berbuat berbagai keburukan. Setelah nyawa manusia dicabut oleh Malaikat Izrail dan ia meninggal dunia, maka di dalam kubur, ia akan bertemu dengan Malaikat Munkar yang akan mempertanyakan keimanan serta mendatangi manusia yang kerap berbuat keburukan dalam hidupnya.
Dalam Alquran sendiri dideskripsikan, Malaikat Munkar sebagai suatu sosok menyeramkan yang membawa palu godam sebagai senjatanya. Ia kemudian akan bertanya kepada manusia dan jika sang manusia tak dapat menjawab, Malaikat Munkar kemudian akan memukul kepala manusia itu dengan menggunakan senjatanya hingga hancur.
Tak berhenti di situ, manusia kemudian akan dibangkitkan kembali dan ditanya berbagai pertanyaan yang sama. Malaikat Munkar kemudian akan memukulkan senjatanya jika manusia tak bisa menjawab. Begitu seterusnya hingga Hari Kebangkitan tiba.
Malaikat Nakir bertugas menanyakan orang di dalam kubur dalam berbuat kebaikan. Kebalikan dari Malaikat Munkar, Malaikat Nakir yang akan datang ke alam kubur serta menanyakan manusia soal kebaikannya.
Dikisahkan dalam Alquran, Malaikat Nakir kemudian akan memiliki wajah yang ramah serta menyenangkan. Diceritakan pula, jika manusia kemudian didatangi oleh Malaikat Nakir, maka orang tersebut akan masuk ke surganya Allah.
Malaikat Raqib, bertugas mencatat berbagai amal baik manusia selama ia hidup di dunia. Dikisahkan dalam Alquran, catatan amal baik ini kemudian akan dibuat oleh Malaikat Raqib yang nantinya akan menjadi penyelamat serta pertimbangan seseorang untuk masuk surga.
Malaikat Atid bertugas mencatat amalan-amalan buruk yang pernah dilakukan oleh manusia selama hidup di dunia. Kebalikan dari Malaikat Raqib, Malaikat Atid akan mencatat semua amalan buruk yang dilakukan manusia selama ia masih hidup di dunia. Keburukan serta kejahatan sekecil apa pun tak luput dari catatan Malaikat Atid.
Malaikat kesembilan yang wajib diimani adalah Malaikat Malik. Tugas Malaikat Malik adalah menjaga pintu neraka.
Hal ini sesuai dengan surat At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu serta keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia serta batu, penjaganya adalah Malaikat-Malaikat yang kasar, yang keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka serta senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Neraka adalah tempat bagi mereka yang semasa hidupnya selalu berbuat buruk serta tidak beriman kepada Allah SWT.
Malaikat Ridwan, memiliki tugas menjaga pintu surga. Dalam Alquran, surga digambarkan sebagai tempat yang indah serta merupakan hadiah bagi mereka yang selalu beriman kepada Allah SWT semasa waktu hidupnya.
Nilai spiritual dan kepercayaan
Baik Topeng Barong maupun Tari Barong bukanlah semata hiburan bagi masyarakat Bali. Keduanya adalah elemen penting dalam kebudayaan Bali.
Pertunjukkan tersebut dianggap sebagai penghormatan masyarakat kepada leluhur. Hal ini juga menjadi simbol hubungan antara manusia dan alam semesta.
Baca Juga: 16 Lokasi Wisata Belanja Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi
Malaikat Allah,Engkau yang diserahi oleh kemurahan Tuhan untuk melindungi aku, terangilah, lindungilah, bimbinglah dan hantarkanlah aku. Amin (Doa Malaikat Allah)
Cerita zaman baheula, tahun 60-an, saat belajar agama masa katekumenat di susteran Regina Pacis Bogor bersama Sr. Vincent Chang FMM, misionaris dari Taiwan. Selalu diceritakan, di kanan-kiri seorang anak pasti ada sosok iblis dan malaikat. Kedua “makhluk adikodrati” ini berlomba-lomba memengaruhi si anak untuk berbuat kejahatan atau kebaikan. Dua kutub kekuatan yang saling tarik-menarik memperebutkan si anak agar taat kepada mereka. Sebagai anak kecil cerita ini amat menarik dan membekas di benak selamanya.
Bahkan pada waktu itu banyak gambar-gambar rohani indah, berwarna-warni, yang menggambarkan aktivitas anak-anak di berbagai tempat. Lalu ada malaikat bersayap yang selalu mengajak si anak untuk berbuat baik. Di sisi lain ada juga iblis bertanduk dan bertaring membujuk si anak melakukan kebalikannya.
Tiap malam sebelum tidur anak-anak dibiasakan berdoa Malaikat Allah, doa resmi yang ada dalam katekusmus masa itu, meskipun di zaman sekarang doa itu nyaris lenyap, bahkan banyak orang yang sudah tidak mengenalnya. Bersyukurlah, dekade terakhir mulai dipopulerkan (lagi) doa Angelus di Indonesia, yang didaraskan pada pukul 6, 12, dan 18 setiap hari. Sama-sama doa malaikat namun maknanya jauh berbeda dan orientasi doanya pun berbeda.
Malaikat Pelindung Tanpa Nama
Dua hari yang lalu kita baru saja merayakan para Malaikat Agung, Michael, Gabriel dan Rafael dalam liturgi harian. Mereka memiliki nama dan dipanggil sesuai namanya. Lalu bagaimana dengan para malaikat pelindung yang diperingati pada hari ini?
Dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Kongregasi untuk Ibadah Ilahi dan Disiplin Sakramen (The Congregation for Divine Worship and the Discipline of the Sacraments) pada tahun 2001 menyatakan bahwa para malaikat pelindung tidak memiliki nama, kita pun tidak bisa memberi nama kepada para malaikat pelindung, kecuali untuk Michael, Gabriel dan Rafael, yang namanya tercantum dalam Alkitab. (lihat Directory on Popular Piety in the Liturgy: Principles and Guidelines, No. 127)
Malaikat Pelindung & Hati Kudus Yesus
Hari ini, Jumat 2 Oktober 2020, Liturgi Gereja merayakan Peringatan Malaikat Pelindung, yang kali ini jatuh bertepatan dengan Jumat Pertama bulan Oktober.
Pengkotbah yang jeli pasti sanggup memadupadankan dua devosi dalam perayaan hari ini: devosi kepada Hati Kudus Yesus dan devosi kepada Malaikat Pelindung. Seseorang yang merindukan hatinya semakin menyerupai Hati Yesus tentu selalu ingat bahwa kerinduannya bisa terwujud kalau hidup hariannya juga mau diarahkan oleh kekuatan malaikat pelindungnya, yang ‘bisikan kebaikan’-nya selalu terdengar sayup-sayup dalam hati tiap orang.
Masalahnya, berani ngga kita buka hati kita masing-masing, menjauh sejenak dari ingar-bingar kebisingan dunia, lalu dalam keheningan mendengar suara bisikan malaikat pelindung yang akan mengantar kita bertemu dengan Allah.
Sosok adikodrati (supranatural, gaib) malaikat dan iblis dalam agama-agama Abrahamik adalah riil, bukan imajinasi karena diwartakan dalam kitab suci masing-masing. Ada banyak kisah suci menggambarkan peranan mereka dalam hidup manusia yang menyejarah di dunia fana ini.
Allah bersabda, “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan (Kel 23: 20).”
Jakarta, 2 Oktober 2020Agustinus Surianto Himawan
Malaikat Agung dan Malaikat Pelindung
oleh: P. William P. Saunders *
Kitab Suci mencatat nama tiga malaikat yang adalah utusan utama Allah, yaitu St Mikhael, St Rafael, dan St Gabriel. Mereka disebut malaikat agung oleh karena peran penting mereka dalam rencana Allah. St Mikhael, yang namanya berarti, siapa yang seperti Allah, memimpin bala tentara malaikat yang mencampakkan setan dan para malaikat yang memberontak ke dalam neraka; pada akhir zaman, St Mikhael akan menghunus pedang keadilan guna memisahkan yang baik dari yang jahat (bdk Why 12:7dst). St Gabriel, yang namanya berarti, kekuatan Allah menyampaikan kabar kepada Santa Perawan Maria bahwa ia telah dipilih menjadi Bunda Sang Juruselamat (bdk Luk 1:26-38). St Rafael, yang namanya berarti kesembuhan dari Allah, menyembuhkan mata Tobit yang buta (bdk Tobit 5).
Para malaikat adalah juga pelindung kita. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan, Sejak masa anak-anak sampai pada kematiannya malaikat-malaikat mengelilingi kehidupan manusia dengan perlindungan dan doa permohonan (No. 336). St Basilius (wafat 379) menegaskan, Seorang malaikat mendampingi setiap orang beriman sebagai pelindung dan gembala, supaya menghantarnya kepada kehidupan (Adversus Eunomium, III, 1). Sebagian besar dari kita, semenjak kecil telah belajar mendaraskan doa sederhana kepada malaikat pelindung kita, Malaikat Allah, pelindungku tersayang, dengan perantaraan siapa kasih Allah dinyatakan kepadaku. Sejak saat ini dampingilah aku, untuk menerangi, melindungi, memimpin dan membimbingku. Sebagian dari para kudus dapat melihat malaikat, seperti St Petrus (Kis 12:1-19), atau melihat malaikat pelindung mereka, seperti St Padre Pio dan St Elizabeth dari Hungaria.
Di samping itu, sebagai umat Katolik, kita ingat peran penting St Mikhael dalam membela kita melawan setan dan kuasa-kuasa jahat. Di penghujung abad ke-19, Paus Leo XIII (wafat 1903) mendapat penglihatan yang menubuatkan datangnya abad penderitaan dan perang. Dalam penglihatan tersebut, Tuhan mengijinkan setan memilih suatu abad di mana ia boleh melancarkan serangan-serangannya yang paling dahsyat melawan Gereja. Iblis memilih abad ke-20. Bapa Suci begitu tergerak hatinya oleh penglihatan ini hingga beliau menyusun suatu doa kepada Malaikat Agung St Mikhael, Malaikat Agung St. Mikhael, belalah kami dalam peperangan. Jadilah pelindung kami dalam melawan segala kejahatan dan jebakan setan. Kami mohon dengan rendah hati agar Allah menaklukkannya, dan engkau, O panglima balatentara surgawi, dengan kuasa Ilahi, usirlah ke neraka setan dan semua roh jahat yang berkeliaran di seluruh dunia yang hendak menghancurkan jiwa-jiwa. Amin. Selama bertahun-tahun, doa ini didaraskan pada akhir Misa Kudus guna menumbangkan komunisme. Segenap umat beriman sepatutnya kembali berseru memohon pertolongan St Mikhael dalam memberantas kejahatan-kejahat dahsyat yang merajalela dalam dunia - aborsi, eutanasia, terorisme, pembantaian bangsa-bangsa tertentu, perkawinan sesama jenis, dan lain sebagainya.
Sebagai warga Gereja, kita menyadari peran serta para malaikat dalam kegiatan liturgi kita. Dalam Misa Kudus, pada bagian Prefasi sebelum Doa Syukur Agung, kita menggabungkan diri bersama segenap malaikat dan para kudus untuk melambungan madah pujian, Kudus, kudus, kudus . Dalam Doa Syukur Agung I, imam berdoa, Allah yang Mahakuasa, utuslah malaikat-Mu yang kudus mengantar persembahan ini ke altar-Mu yang luhur. Dalam Aklamasi Akhir Liturgi Pemakaman, imam berdoa, Kiranya para malaikat menghantarmu ke dalam Firdaus; kiranya para martir datang menyambutmu dan membawamu ke kota suci, Yerusalem baru yang abadi. Di samping itu, dalam penanggalan liturgi kita merayakan Pesta Para Malaikat Agung pada tanggal 29 September dan Pesta Para Malaikat Pelindung pada tanggal 2 Oktober.
Dalam doa-doa dan aktivitas harian kita, sepatutnyalah kita ingat akan para utusan Allah ini yang oleh karena kasih-Nya melindungi hidup kita dari malapetaka dan membimbing kita di jalan keselamatan.
* Fr. Saunders is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Notre Dame Graduate School in Alexandria.
sumber : Straight Answers: Archangels and Guardian Angels by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2004 Arlington Catholic Herald. All rights reserved; www.catholicherald.com
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.
Ada begitu banyak kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia, salah satunya adalah topeng barong.
Berasal dari Bali, topeng barong memiliki daya tarik tersendiri yang membuat begitu banyak turis yang membawanya pulang. Baik sekadar untuk menjadikannya pajangan atau lebih dari itu.
Agar pengetahuanmu tentang topeng barong tidak kalah dengan para turis asing, yuk cari tahu apa itu topeng barong, fungsi, cara membuatnya, hingga arti dari pewarnaannya.
Mengenal Fungsi Topeng Barong
Topeng barong berfungsi untuk hiasan hingga untuk mengusir roh jahat - WonderVerse Indonesia
Selain digunakan dalam tarian di Bali dan sebagai dekorasi dinding, topeng barong juga memiliki beragam fungsi lainnya. Berikut adalah beberapa fungsi dari topeng barong:
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
Berikut beberapa tips tambahan untuk membuat topeng barong dengan bubur kertas:
Harga Topeng Barong di pasaran cukup beragam, tergantung dari ukuran, detail, dan materialnya. Harga jual topeng ini di Bali berkisar antara Rp450.000 untuk 45 x 25 cm dan terbuat dari kayu sandat.
Selain itu, harga jual Topeng Barong ini juga ada yang mencapai Rp1.000.000-Rp3.000.000 per buahnya. Topeng ini biasanya juga diburu kolektor, terutama karena keunikannya.
Mengundang Malaikat ke Rumah
“Bagi manusia ada Malaikat-Malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah …” (QS. ar-Ra’d: 11) Setiap muslim pasti mendambakan rumah yang senantiasa dihadiri oleh para Malaikat Allah dan dijauhkan dari syaitan! Kehadiran Malaikat akan membuat rumah kita laksana surga. Kehadiran mereka di rumah akan melahirkan aura ketenteraman, kesejukan, dan kedamaian ruhani. Dapatkah kita mengundang kehadiran Malaikat? Bagaimana agar Malaikat bersedia hadir dan mengunjungi rumah kita? Bagaimana mewujudkan rumah yang penuh keberkahan? Amal-amal apa saja yang bisa menghadirkan Malaikat? Insya Allah, buku ini mampu memotivasi diri untuk lebih giat melakukan amal-amal kebajikan dan menjadikan rumah kita laksana surga… “Sesungguhnya rumah itu akan terasa luas bagi penghuninya, akan didatangi Malaikat, dijauhi syaitan dan akan membanjir pula kebaikan ke dalamnya, jika dibacakan al-Quran di dalamnya. Sebaliknya, rumah itu akan terasa sempit bagi penghuninya, akan dijauhi Malaikat dan akan didatangi syaitan serta tidak akan banyak kebaikan di dalamnya, jika tidak dibacakan al-Quran.” (HR. ad-Darimi)
Nama dan Tugas Malaikat
Nama dan tugas Malaikat dalam agama Islam sebagai berikut.
Pertama, adalah Malaikat Jibril yang memiliki tugas untuk menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT. Pada zaman modern ini telah tak ada lagi Nabi atau Rasul. Sebab, Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir dan telah wafat ribuan tahun silam. Malaikat Jibril juga memiliki tugas selain menyampaikan wahyu kepada Rasul-Rasul Allah SWT, adapun tugas yang dimaksud adalah akan meniupkan roh ke dalam janin di dalam kandungan.
Malaikat Mikail memiliki tugas untuk memberikan rezeki kepada makhluk hidup di bumi. Malaikat Mikail bertugas memberikan rezeki kepada setiap makhluk hidup di muka bumi, tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada hewan, tumbuhan dan yang lainnya.
Semuanya kemudian akan mendapatkan rezekinya masing-masing melalui Malaikat Mikail. Tak hanya dalam memberikan rezeki, atas izin Allah SWT, Malaikat Mikail juga bertugas dalam mengatur panas, hujan serta tanaman yang ada di bumi.
Malaikat Israfil dengan tugas dalam menjaga dan meniup sangkakala di hari kiamat. Sangkakala sendiri sejenis terompet yang ukurannya cukup besar. Ketika Allah SWT sudah memerintahkan kepada Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala, maka saat itu juga akan datang hari kiamat.
Pada hari kiamat tiba, seluruh makhluk hidup yang bernyawa yang ada di dunia ini akan mati. Kemudian, setelah meniup sangkakala yang pertama, Allah SWT akan menghidupkan kembali Malaikat Israfil untuk meniup kembali sangkakala. Ketika sangkakala yang kedua sudah ditiup, maka semua makhluk hidup akan dibangkitkan kembali. Pada saat itulah yang dinamakan sebagai hari kebangkitan.
Selanjutnya nama Malaikat yang wajib diimani adalah Malaikat Izrail. Tugasnya adalah mencabut nyawa seluruh makhluk hidup yang ada di dunia. Tidak ada satu makhluk pun yang kemudian akan terlewat dari takdirnya untuk meninggal dunia jika sudah waktunya.
Ketika makhluk hidup akan meninggal dunia, maka Malaikat Izrail kemudian akan mendatangi makhluk tersebut serta mencabut nyawanya. Malaikat Izrail bisa dibilang juga menjadi Malaikat yang namanya cukup dikenal diantara nama Malaikat lainnya. Malaikat Izrail sebagai Malaikat yang sangat patuh kepada perintah Allah SWT, termasuk diantaranya mencabut nyawa makhluk Allah.
Malaikat Munkar memiliki tugas menanyai orang di dalam kubur serta berbuat berbagai keburukan. Setelah nyawa manusia dicabut oleh Malaikat Izrail dan ia meninggal dunia, maka di dalam kubur, ia akan bertemu dengan Malaikat Munkar yang akan mempertanyakan keimanan serta mendatangi manusia yang kerap berbuat keburukan dalam hidupnya.
Dalam Alquran sendiri dideskripsikan, Malaikat Munkar sebagai suatu sosok menyeramkan yang membawa palu godam sebagai senjatanya. Ia kemudian akan bertanya kepada manusia dan jika sang manusia tak dapat menjawab, Malaikat Munkar kemudian akan memukul kepala manusia itu dengan menggunakan senjatanya hingga hancur.
Tak berhenti di situ, manusia kemudian akan dibangkitkan kembali dan ditanya berbagai pertanyaan yang sama. Malaikat Munkar kemudian akan memukulkan senjatanya jika manusia tak bisa menjawab. Begitu seterusnya hingga Hari Kebangkitan tiba.
Malaikat Nakir bertugas menanyakan orang di dalam kubur dalam berbuat kebaikan. Kebalikan dari Malaikat Munkar, Malaikat Nakir yang akan datang ke alam kubur serta menanyakan manusia soal kebaikannya.
Dikisahkan dalam Alquran, Malaikat Nakir kemudian akan memiliki wajah yang ramah serta menyenangkan. Diceritakan pula, jika manusia kemudian didatangi oleh Malaikat Nakir, maka orang tersebut akan masuk ke surganya Allah.
Malaikat Raqib, bertugas mencatat berbagai amal baik manusia selama ia hidup di dunia. Dikisahkan dalam Alquran, catatan amal baik ini kemudian akan dibuat oleh Malaikat Raqib yang nantinya akan menjadi penyelamat serta pertimbangan seseorang untuk masuk surga.
Malaikat Atid bertugas mencatat amalan-amalan buruk yang pernah dilakukan oleh manusia selama hidup di dunia. Kebalikan dari Malaikat Raqib, Malaikat Atid akan mencatat semua amalan buruk yang dilakukan manusia selama ia masih hidup di dunia. Keburukan serta kejahatan sekecil apa pun tak luput dari catatan Malaikat Atid.
Malaikat kesembilan yang wajib diimani adalah Malaikat Malik. Tugas Malaikat Malik adalah menjaga pintu neraka.
Hal ini sesuai dengan surat At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu serta keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia serta batu, penjaganya adalah Malaikat-Malaikat yang kasar, yang keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka serta senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Neraka adalah tempat bagi mereka yang semasa hidupnya selalu berbuat buruk serta tidak beriman kepada Allah SWT.
Malaikat Ridwan, memiliki tugas menjaga pintu surga. Dalam Alquran, surga digambarkan sebagai tempat yang indah serta merupakan hadiah bagi mereka yang selalu beriman kepada Allah SWT semasa waktu hidupnya.